Soko Berita

Bank Indonesia Sebut Kredit Perbankan Tetap Tinggi untuk Dukung Upaya Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. Pembiayaan syariah tumbuh 9,15% (yoy), dan kredit UMKM 2,51% (yoy).

By Rosmery C Sihombing  | Sokoguru.Id
19 Maret 2025

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

SOKOGURU, Jakarta- Selain memutuskan mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Maret 2025 juga menyampaikan kredit perbankan yang tetap tinggi untuk mendukung upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit mencapai 10,30% (yoy) pada Februari 2025, didorong oleh sisi penawaran dan permintaan. 

“Dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut, dukungan pendanaan dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang terus mencatatkan tren positif sejak 2025, serta ketersediaan likuiditas yang tetap baik sejalan dengan implementasi penguatan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial  (KLM),” ujarnya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (19/3).

Baca juga: Pertahankan BI-Rate 5,75%, BI Konsisten dengan Upaya Jaga Prakiraan inflasi 2025 dan 2026

Hingga minggu kedua Maret 2025, lanjut Perry, Bank Indonesia telah memberikan insentif KLM sebesar Rp291,8 triliun, masing-masing kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp125,7 triliun, bank umum swasta nasional (BUSN) sebesar Rp132,8 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp27,9 triliun, dan kantor cabang bank asing (KCBA) sebesar Rp5,4 triliun.

“Secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau,” imbuhnya. 

Perry mengatakan dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. 

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 14,62% (yoy), 7,66% (yoy), dan 10,31% (yoy). 

Baca juga: Bank Indonesia: Pertumbuhan Kredit Perbankan pada April 2024 Meningkat

“Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,15% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,51% (yoy). “

Ke depan, lanjut Perry, Bank Indonesia akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk mengoptimalkan kenaikan KLM dari paling besar 4% menjadi sampai dengan 5% dari DPK yang berlaku mulai 1 April 2025. 

Peningkatan KLM sebesar 1% tersebut akan semakin mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah. 

Ketahanan perbankan tetap kuat mendukung stabilitas sistem keuangan. Likuiditas perbankan memadai, tecermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) pada Februari 2025 yang tinggi sebesar 26,32%. 

Baca juga: 80% Struktur Kredit Perbankan Dikuasai Usaha Besar, UMKM Gigit Jari

Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan pada Januari 2025 tercatat tinggi sebesar 27,01%. Kualitas kredit juga tetap sehat tecermin pada rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) perbankan pada Januari 2025 yang terjaga rendah, sebesar 2,18% (bruto) dan 0,79% (neto). 

Secara keseluruhan ketahanan perbankan yang tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko tecermin pada tetap baiknya hasil stress-test yang dilakukan Bank Indonesia, serta ditopang oleh kemampuan membayar dan profitabilitas korporasi yang terjaga. (SG-1)